ASMAT (Liputanpapua.id) – Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Tenaga Kerja Kabupaten Asmat, Melianus Jitmau, S.H merasa prihatin dengan tempat jualan yang disediakan Pemerintah Daerah dengan anggaran yang cukup besar namun sebagian besar tak digunakan oleh pedagang namun memilih berjualan di sepanjang bahu jalan.
Hal ini diungkapkannya ketika ditemui awak media saat pihaknya melakukan sosialisasi dan pemantauan terhadap para penjual sayuran di sekitar tempat jualan mama-mama di jl. Muyu, Agats, Asmat Papua, Rabu (23/03/2022).
Bersama para pegawainya, Kepala Dinas Perindagkop yang baru menjabat dua bulan ini mengatakan akan terus melakukan sosialisasi dan menertibkan para penjual sayuran yang tidak menggunakan fasilitas yang disediakan pemerintah.
Ia mengaku, selama ini banyak tempat tidak digunakan oleh para pedagang namun lebih memilih menduduki bahu jalan untuk meletakkan jualannya yang mengakibatkan terhambatnya arus lalu lintas.
“Saya lihat, pasar ini dibangun oleh pemerintah daerah dengan biaya yang besar. Tapi yah, selama ini kita lihat mama mama Papua ini tidak manfaatkan dengan baik. Pertama mereka cenderung untuk jualan di sepanjang jalan. Padahal jalan itu dibangun untuk manusia yang jalan dan kendaraan roda dua dan lainnya”, ungkap Melianus.
Melianus berharap, adanya kesadaran dari masyarakat khususnya mama mama Papua pedagang dapat manfaatkan tempat yang ada untuk jualan.
“Kalau bisa jangan ada jualan di sepanjang jalan. Karena pasar ini dibangun dengan biaya yang besar jadi kalau tidak digunakan yah, kasian”, bebernya.
Sementara bagi pedagang ikan, kata Melianus, pihaknya akan mengarahkan ke tempat terpusat yang mana tidak menghambat arus lalin.
“Berharap kedepannya kalau pemerintah punya biaya yang cukup, kita akan berusaha untuk bangun pasar ikan yang baru dan permanen,” terang Melianus.(Jefry Seran Tahuk)
