TIMIKA, (liputanpapua.id) – Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Mimika, Daniel Orun, Kamis (10/2/2022) mengatakan dukungan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Pemerintah Pusat sangat dibutuhkan. Sebab dana itu dinilai membantu pembangunan ekowisata.
Menurutnya, pengembangan potensi ekowisata Hutan Mangrove di Pomako membutuhkan dana yang besar, apalagi sejumlah pekerjaan untuk menyambungkan jalan di trek wisata tersebut belum tersambung dengan baik.
“APBD juga membantu, tapi selama ini kan APBD tidak hanya digunakan untuk pariwisata saja, juga untuk kegiatan lain. Sehingga perlu dana lebih banyak untuk melanjutkan pekerjaan itu,” ungkap Daniel.
Ia menyatakan masih ada sejumlah pekerjaan yang belum selesai di ekowisata Hutan Mangrove.
Pihaknya menilai, antusiasme warga untuk berlibur di ekowisata Hutan Mangrove besar. Sebab tidak banyak tempat berwisata di Timika. “Yang lain rata-rata kan kayak permandian,” katanya.
Pengembangan ekowisata Hutan Mangrove juga dinilainya penting agar masyarakat tidak bosan dengan sajian pemandangan atau fasilitas yang ada.
“Kalau tidak ada perubahan yang signifikan ya pasti akan bosan juga. Jika ada dukungan dana pasti bisa kita lanjutkan pembangunan dan pembaruannya,” terangnya.
Pembangunan yang juga diperlukan adalah toilet dan gazebo. Termasuk juga atraksi agar banyak wisatawan yang tertarik untuk berkunjung. (Rachmat Julaini)