26.8 C
Provinsi Papua
3 Juni 2023
Liputan Utama Peristiwa

Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika Sebut Ada 33 Musibah Terjadi sepanjang Tahun 2021, 12 Orang Meninggal, 10 Orang Hilang

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, George Leo Mercy Randang SIP MAP. Foto : Rachmat Julaini/LP

TIMIKA, (liputanpapua.id) – Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika merilis data musibah Tahun 2021 yang dilakukan operasinya oleh Tim SAR. Dimana disebutkan, sepanjang Tahun 2021 setidaknya terjadi 33 musibah.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, George Leo Mercy Randang SIP MAP dalam keterangan tertulisnya, Rabu (05/01/2022) pagi merinci, dari 33 musibah itu, 19 musibah terjadi di laut yang merupakan kecelakaan kapal. 13 musibah lainnya adalah kondisi membahayakan manusia (KKM). Satu musibah terjadi di udara atau merupakan kecelakaan udara.

Kecelakaan udara yang dimaksud ialah loss contact pesawat Rimbun Air yang berangkat dari Nabire dengan tujuan Sugapa, Intan Jaya. Kecelakaan itu menewaskan tiga orang atau semua penumpang pesawat. Kejadian itu tercatat terjadi pada 15 September 2021 lalu. Operasi SAR sendiri dilakukan selama dua hari atas musibah tersebut.

Selain itu, musibah dengan melibatkan banyak orang ialah perahu belang yang terjebak badai dan gelombang di pulau baru (Muara Ewer Agats). Dimana dalam musibah itu, setidaknya ada 34 penumpang. Lama operasi SAR dilakukan dua hari pada tanggal 3-4 April 2021. Semua penumpang dipastikan berhasil diselamatkan.

Dari keterangan yang sama, George Leo Mercy Randang juga menuliskan, setidaknya ada 12 orang yang meninggal dunia (termasuk tiga orang meninggal karena kecelakaan udara) selama Tahun 2021. Dimana korban yang meninggal itu berasal dari 8 musibah berbeda.

Salah satu kasus yang terjadi pada 8 Agustus 2021 bahkan mencatat ada empat orang yang mencari ikan di pantai Kaimana. Hanya satu orang yang selamat dalam musibah itu, sedangkan dua orang dipastikan meninggal dunia dan satu orang dinyatakan hilang.

Selama Tahun 2021 pula, menurut catatan Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, ada sepuluh orang yang hilang akibat musibah. Orang hilang terbanyak akibat musibah terjadi pada 16 Februari 2021 dimana saat itu KM Uty Star mengalami tenggelam di Muara Basim yang sebelumnya berangkat dari Agats, Kabupaten Asmat. Pada saat itu, ada tujuh penumpang di KM Uty Star dimana tiga orang berhasil selamat dan empat orang lainnya hilang. Operasi SAR itu sendiri berlangsung selama tujuh hari sejak 16-22 Februari 2021.

Baca Juga :  Masyarakat Terdampak Banjir Rob Atuka Kini Butuh Bahan Bangunan untuk Kembali Mendirikan Rumah

George Leo menyatakan pihaknya turut berdukacita atas musibah di perairan, udara dan kejadian lain yang membahayakan nyawa yang terjadi sepanjang tahun tersebut.

“Kedepannya, kami berharap agar semua pihak untuk berhati-hati untuk dalam melakukan setiap kegiatan. Kita berharap kejadian-kejadian ini tidak terulang kembali,” tutupnya. (Rachmat Julaini)

Liputan Berita Terkait