ASMAT (liputanpapua.id) – Kementrian Sosial menyalurkan bantuan 9,2 M di Kabupaten Asmat. Bantuan tersebut diserahkan langsung Menteri Sosial RI Tri Rismaharini saat melakukan kunjungan kerja bersama rombongan dari Kementerian Sosial RI. Kamis (24/03/2022).
Kunjungan menteri Sosial tersebut di Asmat adalah yang kedua kalinya dan direncanakan akan datang kembali untuk memastikan bantuan yang diberikan kepada masyarakat tepat sasaran.
Hal ini dikatakannya saat memberikan sambutan di Aula Pusat Pastoral Keuskupan Agats, Asmat, Papua usai menyerahkan bantuan kepada pihak keuskupan Agats yang terima oleh Uskup Agats, Mgr. Aloysius Murwito, OFM.
Dalam sambutan tersebut, Risma menuturkan bantuan merupakan salah satu perhatiannya selama ini bahkan semenjak masih menjabat Walikota Surabaya. Namun kali baru terealisasi berkat kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk menjabat Menteri Sosial.
Dirinya menyebut, perhatian itu karena keprihatinannya pada masyarakat Kabupaten Asmat yang seringkali disoroti di media sosial terkait masalah air bersih, listrik dan lainnya. Sehingga ia terdorong untuk datang dan melihat langsung kondisi real masyarakat Asmat dengan segala keterbatasannya.
Kemudian dengan adanya pemberian bantuan tersebut, dirinya berharap bisa membantu dan memberikan manfaat bagi masyarakat Kabupaten Asmat melalui pihak-pihak yang mengelolahnya.
“Penyerahan bantuan ini sudah sejak lama ingin disampaikan dan menjadi perhatian saya semenjak menjadi Walikota Surabaya dan setelah menjabat Mensos RI keinginan ini baru terwujud karena melalui pemberitaan di media banyak menyoroti masalah air dan listrik dan bantuan ini diharapkan menjadi solusi bagi masyarakat”, ungkap Risma di Aula Pusat Pastoral Keuskupan Agats, Asmat, Papua
Lanjutnya, bantuan tersebut harus dikelola dengan baik agak tepat sasar. Selain itu untuk bangunan fisik, ia mengatakan perlu dirawat dan dikembangkan agar bisa bertahan lama.
“Pemberian bantuan tidak hanya membangun fisiknya saja tetapi harus dirawat dan dikembangkan, melalui kunjungan kerja yang ke-2 dan rencana yang ke-3 ingin melihat apakah sarana bantuan tersebut sudah tepat sasaran dan dirawat,” pungkasnya. (Jefry Seran Tahuk)
