TIMIKA, (liputanpapua.id) – Seorang warga Timika, Jumat (4/3/22) sekitar Pukul 21.30 wit merasa kecewa dengan pelayanan RSUD Mimika. Dimana, pelayanan RSUD dinilai sangat lamban dan kurang maksimal dalam melayani setiap pasien yang datang berobat.
Kekecewaan ini disampaikan langsung oleh Ketua Komunitas Pemuda Kei (KPK) Mimika, Yosep Temorubun yang mana sedang mengunjungi salah satu masyarakatnya yang sedang dirawat di RSUD Mimika.
“Malam ini saya merasa kecewa dengan pelayanan RSUD Mimika, karena saya bersama salah satu pasien atas nama ibu Etin menunggu dokter yang bertugas malam ini. Kami menunggu begitu lama pelayanan tapi tak kunjung kehadiran dokter yang melayani pasien,” katanya kepada liputanpapua.id. Jumat (4/3/2022).
Diungkapkan Yosep, ketika seseorang mendatangi RS, berarti orang tersebut sangat membutuhkan pelayanan medis. Namun hal tersebut justru tidak ada kepastian dari pasien.
Ia mengaku sempat menghubungi Direktur RSUD Mimika akan tetapi tidak dijawab. Yosep juga sempat mengirim gambar pasien ke Direktur RSUD Mimika via whatsapp namun tidak mendapatkan jawaban.
“Akhirnya saya putuskan untuk pulang ke rumah. Jujur saja malam ini saya sangat kecewa pelayanan RSUD Mimika malam ini, katanya pelayanan prima mengutamakan pasien apa yang terjadi malam ini?,” ujar Yosep.
Yosep yang juga selaku Pengacara di Mimika meminta kepada Direktur RSUD Mimika agar segera memberikan sanksi terhadap oknum medis atau dokter yang bertugas malam ini, Jumat (4/3/2022).
Dengan sanksi tersebut harapannya kedepan tidak ada lagi pasien yang terlantar akibat pelayanan yang tidak maksimal.
“Kalau pasien atas nama Etin walau sudah keluar dari ruangan polio sempat jalan ke arah tempat parkir mobil namun akhirnya dibawa masuk kembali ke ruangan polio sedangkan saya sendiri memutuskan untuk pulang ke rumah,” jelas Yosep.
Pelayanan seperti ini bagaikan fenomena gunung ES yang cair, selama ini pasien lain mengalami hal yang sama namun mereka lebih banyak diam. Mungkin case malam ini bagian yang terjadi selama ini. Orang awam pasti diam tapi bagi saya harus melawan hal-hal yang dianggap tidak sejalan dengan pelayanan Rumah Sakit,” imbuhnya. (Moch Sahirol Layeli)