TIMIKA, (liputanpapua.id) – Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika membenarkan adanya dua kontainer dari Timika yang ikut dalam pelayaran Tol Laut dengan membawa produk unggulan daerah. Keberangkatan ini disebut perdana sejak program Tol Laut masuk di Timika dari Tahun 2017 lalu.
Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika, Selfina Pappang menyatakan, sejak 2017, biasanya dalam program Tol Laut yang diinisiasi Pemerintah Pusat hanya membawa barang dari luar daerah ke Timika. Namun terhitung hari ini, Kamis (24/3/2022), ada kontainer yang memuat komoditas daerah seperti udang beku.
“Ada dua kontainer. Beratnya sekitar 17 Ton. Tujuannya ke Surabaya. Tapi yang pertama melalui SPIL, ini yang melalui Tol Laut,” ujarnya.
Ia menyatakan, secara ekonomi, Tol Laut bertarif sedikit lebih murah. Pemerintah Pusat membuat program itu agar ada distribusi program unggulan daerah untuk didistribusikan ke daerah lainnya.
“Seperti contohnya beras. Kebanyakan yang kita konsumsi itu juga berasal dari Merauke. Itu berkat program Tol Laut, kita juga sudah minta trayeknya dari Merauke ke sini. Makanya harga beras juga stabil,” ungkap Selfina.
Tol Laut diakuinya menyasar daerah Terpencil, Terbelakang dan Terluar serta Perbatasan (T3P). Sehingga saling tukar komoditas.
Dalam program Tol Laut ini, ia mengungkapkan, Timika mendapatkan sekitar 12 kontainer dengan 10 diantaranya kontainer memuat bahan kering, dan dua memuat bahan beku atau dengan freezer. Diharapkannya dengan adanya pengiriman perdana ini, kuota kontainer dengan freezer dapat bertambah.
“Ini kan baru Udang. Belum ikan. Karena banyak juga ikan yang hendak dibawa ke luar,” sebutnya.
Trayek Tol Laut dari Timika meliputi jalur Surabaya – Merauke – Agats dan kembali ke Timika. (Rachmat Julaini)