MERAUKE, (Liputanpapua.id)- Penangkapan teripang yang tidak mempunyai dokumen di kargo Bandarah Mopah Merauke pada Rabu (23/3/22) pekan kemarin masih dalam proses penyeldiikan. Pasalnya penyidik Tipiter Reskrim Polres Merauke telah memanggil empat orang saksi untuk di klarifikasi.
Kapolres Merauke AKBP Untung Sangaji melalui Kasat Reskrim Polres Merauke AKP Najamuddi saat di konfirmasi mengatakan, penyidik Tipiter hingga kini masih melakukan kordinasi dengan Karantina dan Dinas Perikanan terkait pasal apa yang akan di kenakan kepada pemilik teripang sebanyak empt karton atau 31 kilogram itu.
“Kita belum bisa memastikan pasal apa yang akan di kenakan jadi kita kordinasi dulu dengan karantina dan dinas prikanan. Apakah Undang- Undang Karantina atau Undang- Undang Perikanam untuk menerapkan pasal terhadap pelaku” ujar Najamuddin di Polres Merauke, Senin (28/3/22).
Ditambahkan, nantinya dari hasil kordinasi dengan pihak Karantina dan Dinas Prikanan akan di tindaklanjuti apakah Barang Bukti (BB) teripang sebanyak empat karton itu di musnakan atau tidak. Sementara jika di lanjutkan prose hukumnya maka teripang itu akan di jadikan BB di persidangan.
“Nanti kita liat mau di musnakan atau di jadikan BB di persidangan, kalau misalnya di musnakan maka akan di laksanakan oleh pihak Karantina” tandasnya.
Di singgung terkait hasil CCTV yang di periksa, Kasat Reskrim menegaskan pemilik yang berinisial C langsung mendatangi Polres dan mengakui kepemilikanya setelah pemberitaan penangkapan teripang selundupan viral di Medsos.
Sebelumnya pemilik teripang juga telah melakukan pengiriman teripang ke batam pada awal bulan Maret melalui kargo Bandara Mopah Merauke dan pada pengiriman ke dua berhasil di gagalkan oleh petugas keamanan.
Hingga berita ini di turunkan barang bukti teripang sebanyak 31 kilogram ini masih di simpan di ruang Penyidik Tipiter Polres Merauke.(Amie)
