TIMIKA, (liputanpapua.id) – Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob menyatakan masalah sosial kemasyarakatan di Kabupaten Mimika terkait dengan anak-anak sudah sangat berbahaya. Kasus pelecehan anak di bawah umur, pemerkosaan terhadap perempuan, perlakuan antara orangtua dan anak, anak Aibon, anak karton begitu banyak dan di luar jangkauan.
Menurutnya, Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Mimika sudah serius menangani sejumlah perkara yang muncul.
“Mereka terus berjuang bersama kepolisian dan dinas sosial. Hanya pendampingan dan kegiatan lainnya itu perlu juga sosialisasi dan kegiatan lainnya yang memang membutuhkan biaya yang besar,” ujarnya.
Menurutnya, Pemerintah Daerah telah melakukan pembinaan secara panjang mengenai masalah sosial. Selain itu, perlu juga dicari akar masalah dan solusinya. Termasuk rehabilitasi kepada korban-korban yang alami pelecehan dan kekerasan. “Itu perlu terus dilakukan,” sebutnya.
Sejauh ini, ia mengapresiasi apa yang dilakukan oleh dinas terkait dan pihak-pihak kepolisian. Ia berharap terus ada dukungan untuk menyelesaikan masalah sosial ini. “Karena tanpa dukungan, kita tidak akan bisa selesaikan masalah ini,” ungkapnya.
Kasus pemerkosaan dan kasus pelecehan seksual dinilainya telah di luar nilai moral. Wabup John Rettob berharap kita semua kembali dekat dengan Tuhan agar bisa meminimalisir kejadian sosial yang terjadi belakangan.
“Kalau Paus pesannya kita tiap hari kita berikan waktu 3 menit untuk Tuhan. Dimana satu menit untuk mensyukuri atas apa yang telah kita terima, satu menit untuk memohon ampun atas dosa yang kita lakukan dan satu menit untuk memohon berkat atas apa yang akan kita lakukan,” katanya.
Wabup John Rettob berpesan agar ini bisa dijalankan semua masyarakat agar terbebas dari segala sesuatu yang bersifat kejahatan. (Rachmat Julaini)